Lirik Lagu Angkasa: Setialah Yang Menyakitkan

by Jhon Lennon 46 views

Buat kalian para pencinta musik, terutama yang suka lagu-lagu melankolis dan penuh makna, pasti udah gak asing lagi dong sama lagu "Setialah yang Menyakitkan" dari Angkasa. Lagu ini emang legend banget, guys! Dirilis udah cukup lama, tapi sampai sekarang masih aja bikin baper dan banyak didengerin. Nah, kali ini kita bakal bedah tuntas lirik lagu "Setialah yang Menyakitkan" dari Angkasa, biar kalian makin paham sama setiap kata dan feel-nya. Siap-siap ya, karena kita bakal dibawa menyelami lautan perasaan yang dalam.

Mengapa Lagu Ini Begitu Menyentuh Hati?

Lagu "Setialah yang Menyakitkan" ini emang punya kekuatan magis tersendiri, guys. Liriknya itu loh, direct banget dan jujur. Gak pake basa-basi, langsung ngomongin tentang pengorbanan dalam sebuah kesetiaan yang malah berakhir jadi luka. Siapa sih yang gak relate sama tema ini? Pasti banyak di antara kalian yang pernah ngerasain gimana rasanya berjuang sendirian demi hubungan, sementara pasangan malah gak peka atau bahkan gak peduli. Nah, lagu ini tuh kayak soundtrack buat kalian yang lagi ngalamin hal serupa. Angkasa berhasil nangkep perasaan yang kompleks ini dan menuangkannya ke dalam lirik yang sederhana tapi powerful. Makanya, gak heran kalau lagu ini bisa nyentuh hati banyak orang dan jadi hits abadi. Pokoknya, kalau lagi butuh lagu buat nemenin galau atau sekadar meresapi makna cinta yang kadang pahit, "Setialah yang Menyakitkan" ini jawabannya.

Lirik Lengkap dan Maknanya

Oke, guys, sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu. Ini dia lirik lengkap dari lagu "Setialah yang Menyakitkan" oleh Angkasa, plus sedikit penjelasan biar makin nendang maknanya:

(Verse 1) Semua tlah ku beri, seluruh cintaku Hingga tak tersisa lagi untuk diriku

Di awal lagu ini, Angkasa udah ngasih sinyal kuat banget. Dia nunjukkin gimana dia udah ngasih segalanya buat pasangannya. Semua tlah ku beri, seluruh cintaku. Kata-kata ini tuh kaya teriakan hati yang udah all out. Dia gak nyimpen apa-apa lagi, bener-bener tumpah ruah semua cinta dan perhatiannya. Saking totalnya, sampai hinggga tak tersisa lagi untuk diriku. Ini yang bikin ngeri, guys. Artinya, dia udah ngabisin dirinya sendiri demi hubungan itu. Udah gak ada lagi energi atau kasih sayang yang bisa dia kasih buat dirinya sendiri, apalagi buat orang lain. Ini poin pentingnya, kesetiaan yang berlebihan kadang bisa bikin kita lupa sama diri sendiri.

(Chorus) Namun kau tak pernah mengerti Betapa ku mencintaimu Setialah yang menyakitkan, begitulah yang kurasa Sungguh ku takkan bisa, terus begini

Nah, di chorus inilah letak inti masalahnya, guys. Udah ngasih segalanya, eh, ternyata kau tak pernah mengerti. Sakitnya tuh di sini, double kill! Udah berjuang mati-matian, tapi pasangannya gak paham, gak ngerti betapa dalamnya cinta yang diberikan. Frasa betapa ku mencintaimu ini bukan cuma ungkapan biasa, tapi penegasan dari segala pengorbanan yang udah dilakuin. Terus, puncaknya, setialah yang menyakitkan. Ini adalah kesimpulan pahit dari semua perjuangan itu. Kesetiaan yang dia tunjukkan malah jadi sumber luka buat dirinya sendiri. Gak heran kalau akhirnya dia bilang, sungguh ku takkan bisa, terus begini. Udah mentok, udah gak kuat lagi. Ini adalah titik di mana kesabaran udah habis dan rasa sakitnya udah melebihi batas. Lagu ini bener-bener ngingetin kita, guys, bahwa kesetiaan itu harus datang dari dua arah dan saling memahami. Kalau cuma satu pihak yang berjuang, lama-lama bisa hancur juga.

(Verse 2) Aku tak mengerti, mengapa begini Cinta yang dulu kau beri Kini tak lagi sama, aku pun tak tahu Apa salahku

Di verse kedua ini, nuansa keraguan dan kebingungan mulai muncul, guys. Si tokoh utama mulai bertanya-tanya, aku tak mengerti, mengapa begini. Dia gak paham kenapa situasinya jadi kayak gini. Dulu kan cinta yang dulu kau beri itu indah, penuh gairah, dan saling melengkapi. Tapi sekarang, kini tak lagi sama. Ada yang berubah drastis. Perubahan ini bikin dia bingung, aku pun tak tahu, apa salahku. Dia mulai overthinking, nyari-nyari kesalahan di dirinya sendiri. Padahal, seringkali masalahnya bukan di salah satu pihak aja, tapi memang hubungan itu sendiri yang mengalami pergeseran. Lirik ini nunjukkin sisi rapuh manusia ketika dihadapkan pada perubahan yang gak bisa dijelaskan. Ini adalah momen introspeksi yang menyakitkan, ketika kita mulai meragukan diri sendiri karena sikap pasangan yang berubah.

(Chorus) Namun kau tak pernah mengerti Betapa ku mencintaimu Setialah yang menyakitkan, begitulah yang kurasa Sungguh ku takkan bisa, terus begini

Pengulangan chorus ini semakin memperkuat rasa sakit dan keputusasaan yang dirasakan. Gak ada perubahan, gak ada pengertian. Semua pengorbanan dan cinta yang udah dikasih seolah gak berarti apa-apa di mata pasangan. Perasaan terasing dan gak dihargai makin kuat. Setialah yang menyakitkan bukan lagi sekadar kalimat, tapi sebuah statement yang keluar dari lubuk hati terdalam. Keinginan untuk mengakhiri penderitaan ini semakin menguat, karena terus bertahan dalam kondisi seperti ini hanya akan menambah luka.

(Bridge) Kau pergi begitu saja Tanpa sepatah kata Meninggalkan ku sendiri Dalam sepi yang meraja

Bagian bridge ini bener-bener peak kesedihannya, guys. Kau pergi begitu saja, tanpa sepatah kata. Ini adalah momen pengkhianatan paling pahit. Gak ada penjelasan, gak ada pamit, gak ada permintaan maaf. Ditinggalkan begitu saja, dalam kondisi yang udah rapuh. Meninggalkan ku sendiri, dalam sepi yang meraja. Sepi di sini bukan cuma gak ada orang, tapi sepi yang dalam, sepi yang mencekam, sepi yang bikin jiwa menjerit. Ini adalah gambaran akhir dari kesetiaan yang tak berbalas. Kesetiaan yang berujung pada kehancuran dan kesendirian yang mendalam. Lirik ini bikin kita merinding, membayangkan betapa hancurnya perasaan orang yang ditinggalkan dengan cara seperti ini.

(Chorus) Namun kau tak pernah mengerti Betapa ku mencintaimu Setialah yang menyakitkan, begitulah yang kurasa Sungguh ku takkan bisa, terus begini

Chorus terakhir ini seolah jadi penutup yang final. Gak ada lagi harapan untuk dipahami. Kesetiaan yang dia tunjukkan ternyata gak cukup untuk mempertahankan hubungan ini. Rasa sakitnya sudah mencapai titik di mana dia gak bisa lagi bertahan. Sungguh ku takkan bisa, terus begini adalah pernyataan bahwa ini adalah akhir dari segalanya. Sebuah akhir yang menyakitkan, namun mungkin diperlukan demi menyelamatkan diri dari luka yang lebih dalam.

Pelajaran Berharga dari Lagu Ini

Jadi, guys, dari lagu "Setialah yang Menyakitkan" ini, kita bisa ambil beberapa pelajaran berharga. Pertama, kesetiaan itu penting, tapi bukan berarti kita harus mengorbankan diri sendiri sampai habis. Kedua, dalam hubungan, komunikasi dan pengertian itu kunci. Kalau pasangan gak paham sama perjuangan kita, ya percuma aja. Ketiga, jangan takut untuk bilang stop kalau memang udah gak bisa lagi. Melanjutkan hubungan yang menyakitkan itu bukan kesetiaan, tapi kebodohan. Keempat, jaga harga diri kita. Jangan sampai kesetiaan kita dibalas dengan pengabaian atau pengkhianatan. Lagu ini memang sedih, tapi justru itu yang bikin kita belajar banyak tentang cinta, pengorbanan, dan batas diri. Semoga kita semua bisa menemukan cinta yang saling menghargai ya, guys!

Buat kalian yang belum pernah dengerin lagu ini, highly recommended banget buat didengerin. Dijamin, bakal langsung masuk playlist favorit kalian. Dan buat yang udah sering dengerin, semoga liriknya makin nambah makna pas kalian dengerin lagi. Selamat menikmati lagu "Setialah yang Menyakitkan" dari Angkasa! Keep the music playing!